Tentang Reportase dan Wawancara dalam Dunia Junalistik

Dedot-info | Untuk mengenal lebih jauh dari dunia jurnalistik yang membahas tentang reportase dan wawancara. Khususnya buat kalian yang suka dengan jurnalistik televisi, sudah tidak asing lagi dengan namanya Reportase dan wawancara. Nah untuk memperdalam pemahaman kalian yang ingin tahu tentang dunia jurnalistik, berikut dedot-info sajikan informasi/materi lengkap yang membahas tentang Reportase dan Wawancara mulai dari pengertian, penggunaan, cara , Teknik, aturan Etika dari Reportase dan Wawancara itu sendiri, semoga bisa membantu dan menambah pengetahuan dalam urusan dunia jurnalistik.

Tentang Reportase dan Wawancara dalam Dunia Junalistik

Tentang Reportase dan Wawancara dalam Dunia Junalistik

Berikut adalah Beberapa pengetahuan yang mencakup tentang Reportase dan Wawancara :

Definisi dari Reportase

Atmakusumah memberikan penjelasan mengenai pengertian reportase berdasarkan asal kata dari bahasa Latin. Reporting berasal berasal dari kata reportare, yang berarti membawa laporan kejadian dari sebuah tempat di mana telah terjadi sesuatu. Dalam dunia jurnalistik, reportase adalah salah satu kegiatan yang dilakukan seorang reporter untuk mengumpulkan data dan fakta suatu peristiwa untuk penulisan berita.

Teknik Reportase
  • Wawancara. 
Dilakukan pada narasumber yang tepat. Tidak sekedar yes no question. Menggali informasi atau klarifikativ untuk menghindari libelling. Selain itu wawancara juga bisa bersifat personality, lepas dari konteks berita yang diangkat. Misalnya wawancara tokoh.
  • Observasi lapangan. 
Sebagai bumbu dalam laporan, kita perlu melakukan observasi terhadap realitas di lapangan. Kita tidak bakal mengetahui bagaimana kondisi di lapangan jika tidak langsung turun ke lapangan. Kita bakal mengetahui kondisi sesungguhnya. Bagaimana proses pengerukan pasir di Riau, kebakaran di Jakarta, dll. 

  • Riset dokumentasi. 
Untuk menambah bobot laporan, data-data kuantitaf atau dokumentasi dapat digunakan. Tujuannya menampilkan informasi penguat. Tentu yang berkaitan dengan laporan. Organizing file, coding, dll.

Tipe-tipe Reporter :
  • Reporter tipe general ialah para reporter yang mencari berita tanpa mengetahui lebih dulu subjek pemberitaannya. Ia bekerja dalam ketergesaan deadline. Berita yang diliput juga ditentukan Redaksi.
  • Reporter specialist adalah reporter yang memiliki rincian keterangan mengenai subjek liputan dan mencoba menjelaskannya. 
  • Reporter yang bekerja dengan pikiran (reporters with an investigative turn of mind) adalah Reporter yang selalu menyiapkan diri untuk mendengar berbagai hal yang dikatakan orang kebanyakan. Reporter investigasi juga mencari pemikiran yang berbeda dari orang-orang yang berbeda.
Etika Dalam Melakukan Reportase
  • Cover both side. Meliput semua pihak yang terkait, tanpa membedakan.
  • Fairness. Tidak memanipulasi fakta.
  • Balance. Keseimbangan dalam pencarian data dan pemberitaan.
  • Mematuhi Kode Etik Jurnalistik.
  • Tidak mempublikasikan identitas atau pernyataan narasumber jika nara sumber meminta off the record.
Definisi Wawancara

Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) disebutkan bahwa pengertian wawancara adalah tanya jawab dengan seseorang yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal. Atau dengan kata lain dapat juga dikatakan bahwa wawancara adalah tanya jawab antara pewawancara dengan yang diwawancarai untuk meminta keterangan atau pendapat tentang suatu hal. 

Jadi, sebenarnya pengertian wawancara adalah upaya yang dilakukan seseorang atau suatu pihak untuk mendapatkan keterangan, atau pendapat mengenai sesuatu hal yang diperlukannya untuk tujuan tertentu, dari seseorang atau pihak lain dengan cara tanya jawab.

Definisi Wawancara menurut para Ahli
  • Menurut Charles Stewart dan W.B. Cash: Wawancara adalah sebuah proses komunikasi berpasangan dengan suatu tujuan yang serius dan telah ditetapkan sebelumnya yang dirancang untuk bertukar perilaku dan melibatkan tanya jawab.
  • Menurut Robert Kahn dan Channel: Wawancara adalah suatu pola yang dikhususkan dari interaksi verbal-diprakarsai untuk suatu tujuan tertentu, dan difokuskan pada sejumlah bidang kandungan tertentu, dengan proses eliminasi materi yang tak ada kaitannya secara berkelanjutan.
  • Menurut Lexy J. Moleong: Wawancara adalah percakapan dengan maksud-maksud tertentu. Percakapan ini dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (yang mengajukan pertanyaan) dan terwawancara (yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu).
  • Menurut Denzig: Wawancara adalah suatu percakapan terpimpin dan tercatat atau suatu percakapan secara tatap muka dimana seseorang mendapat informasi dari orang lain.
Tujuan Wawancara

Tujuan wawancara adalah untuk memperoleh keterangan atau pendapat untuk digunakan sebagai masukan suatu penelitian atau digunakan sebagai bahan berita untuk dimuat di mass media (surat kabar, majalah, radio, televisi). 

Dengan demikian, kedudukan yang diwawancarai adalah sumber informasi, sedangkan pewawancara adalah penggali informasi. 

Jenis-jenis wawancara
  • Wawancara bebas, yaitu wawancara yang susunan pertanyaannya tidak ditentukan lebih dahulu dan pembicaraannya tergantung kepada suasana wawancara. Wawancara bebas seringkali juga disebut wawancara tidak berstruktur karena tidak terikat pada daftar pertanyaan tertentu. Contohnya, wawancara yang dilakukan seorang wartawan dengan artis atau pejabat pemerintah.
  • Wawancara terpimpin, yaitu wawancara yang dilakukan dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang sudah disiapkan sebelumnya. Wawancara terpimpin seringkali disebut juga sebagai wawancara berstruktur. Contohnya, wawancara yang dilakukan pembawa acara di stasiun televisi kepada pihak yang diwawancarai (pejabat, pemuka masyarakat, ahli).
  • Wawancara individual, yaitu wawancara yang dilakukan oleh seorang (pewawancara) dengan responden tunggal. Wawancara individual disebut juga sebagai wawancara secara perorangan. Contohnya, wawancara formal maupun informal yang dilakukan oleh seorang wartawan dengan seorang pejabat tertentu atau seorang wartawan dengan seorang artis.
  • Wawancara kelompok, yaitu wawancara yang dilakukan terhadap sekelompok orang dalam waktu yang bersamaan. Sebagai contoh, wawancara yang dilakukan wartawan dengan sekelompok personal band atau para pemain dari kesebelasan sepakbola tertentu.
  • Wawancara konferensi, yaitu wawancara antara seorang pewawancara dengan sejumlah narasumber. Contohnya, wawancara yang dilakukan wartawan terhadap sejumlah pimpinan perusahaan saat melakukan konferensi pers untuk publisitas.
  • Wawancara terbuka, yaitu wawancara yang berdasarkan pertanyaan yang tidak terbatas (tidak terikat) jawabannya. Contohnya, wawancara dengan menggunakan pertanyaan yang menghendaki penjelasan atau pendapat seseorang.
  • Wawancara tertutup, yaitu wawancara yang berdasarkan pertanyaan yang terbatas jawabannya. Contohnya, wawancara yang menggunakan lembar daftar pertanyaan (questionaire) dengan jawaban yang telah dipersiapkan untuk dipilih, seperti setuju, tidak setuju, ya, tidak, sangat baik, cukup, kurang. 
Bentuk-bentuk wawancara
  • Man in the street interview, dilakukan pada saat wartawan sedang meliput suatu peristiwa langsung di lapangan dan meminta tanggapan khalayak terhadap peristiwa tersebut. 
  • Casual interview, wawancara ini dilakukan secara mendadak dikarenakan ada keperluan mendesak.
  • Personality interview, wawancara mengani profil seseorang atau tokoh. 
  • News interview, merupakan bentuk wawancara yang sering dilakukan oleh jurnalistik untuk mengumpulkan fakta untuk disiarkan. 
  • Telepohone interview, wawancara yang dilakukan melalui media telepon biasa digunakan pada acara-acara live di televisi. 
  • Prepared question interview, wawancara ini digunakan mass media untuk mendapatkan tanggapan terhadap hal-hal yang cukup rumit seperti data-data atau menyangkut keilmuan. 
  • Group interview, bentuk wawancara ini biasanya dilakukan secara bersama-sama (rombongan) untuk mendapatkan informasi dari sekelompok narasumber atau biasa disebut symposium.
Persiapan Untuk Melakukan Wawancara
  • Menguasai tema yang akan ditanyakan kepada narasumber. Jika pengetahuan reporter tentang tema sedikit, maka akan timbul banyak kesulitan saat melakukan wawancara.
  • Siapkan TOR (Term of Reference). Ini penting agar tidak ada permasalahan yang luput ditanyakan kepada narasumber.
  • Membawa alat perekam. Selain berfungsi untuk memudahkan reporter menulis hasil wawancara, alat perekam juga dapat berfungsi sebagai bukti jika sewaktu-waktu narasumber mengelak dan protes terhadap berita yang ditulis.
  • Menghargai narasumber dan membuat janji. Membuat janji dengan narasumber itu penting. Karena ada beberapa narasumber yang enggan melakukan wawancara langsung tanpa membuat janji. Ingat, menjaga hubungan baik dengan narasumber itu sangat penting untuk kemudian hari. Banyak narasumber yang kecewa dan enggan bertemu repoter tertentu.
Etika Ketika Sedang Wawancara
  • Netral; artinya, pewawancara tidak berkomentar untuk tidak setuju terhadap informasi yang diutarakan oleh narasumber karena tugasnya adalah merekam seluruh keterangan dari narasumber, baik yang menyenangkan atau tidak.
  • Ramah; artinya pewawancara menciptakan suasana yang mampu menarik minat si narasumber.
  • Adil; artinya pewawancara harus bisa memperlakukan semua narasumber dengan sama. Pewawancara harus tetap hormat dan sopan kepada semua narasumber bagaimanapun keberadaannya.
  • Hindari ketegangan; artinya, pewawancara harus dapat menghindari ketegangan, jangan sampai narasumber sedang dihakimi atau diuji. Kalau suasana tegang, narasumber berhak membatalkan pertemuan tersebut dan meminta pewawancara untuk tidak menuliskan hasilnya. Pewawancara harus mampu mengendalikan situasi dan pembicaraan agar terarah.
Teknik Wawancara
  • Melontarkan pertanyaan yang tersusun atas dua kata.
  • Keheningan bisa menjadi senjata ampuh bagi sang pewawancara.
  • Jangan melontarkan pertanyaan-pertanyaan tolol.
  • Ada dua metode yang umum dilakukan untuk mendapatkan hasil wawancara: mencatatnya di kertas atau merekamnya.
  • Alat perekam dianjurkan digunakan untuk merekam isu-isu kontroversial.
  • Hasil wawancara harus senantiasa di cek dan re-cek, terutama menyangkut isu-isu kontroversial.
  • Dalam menuliskan kembali hasil wawancara, hal yang kerap dilupakan penulis adalah kaidah bahasa penulisan kalimat langsung menjadi tak langsung. Dan apapun yang diletakkan di antara tanda kutip, kalimat itu harus tepat seperti yang dikatakan.
Istilah dalam wawancara :
  • On the record. Semua pernyataan sumber ini boleh langsung dikutip dengan menyertakan nama serta identitas narasumber.
  • On background. Semua pernyataan boleh langsung dikutip, tapi tidak menyebutkan nama atau identitas lain narasumber itu. Jurnalis biasanya melakukan penawaran agar bisa menyebutkan lembaga atau profesi nya. Misalnya sumber Tempo di DPR, orang dekat presiden, dll
  • On deep background. Semua pernyataan boleh digunakan, tapi tidak dalam kutipan langsung dan tidak untuk sembarang kutipan. Informasi tersebut hanya untuk jurnalis sendiri, tanpa menyebutkan sumbernya.
  • Off the record. Informasi hanya untuk jurnalis dan tidak dapat disebarluaskan dalam bentuk apa pun. Dan ini tidak dapat ditawar lagi.
Mungkin itulah sekilas pengetahuan tentang Reportase dan Wawancara yang bisa dedot-info sampaikan untuk Anda semua, semoga bisa membantu dan menambah minat Anda untuk menjadi seorang wartawan..

tag Pencarian :
Definisi Wawancara, Tetang Repotase, pengertian Reportase, pengertian Wawancara, jenis-jenis wawancara, jenis-jenis reportase, Tentang Repostase

No comments:

Powered by Blogger.