Tentang Nasi Tumpeng - Sejarah dan Makna dari Penyajiannya

Tentang Nasi Tumpeng - Sejarah dan Makna dari Penyajiannya

Dedot-info | Yosha pernahkah Agan-agan mencicipi nasi kuning yang dibuat kerucut dengan berbagai hiasan lauk pauk ? yang biasanya ada dan di buat pada hari-hari tertentu seperti hari ulang tahun, peringatan Maulid Nabi atau pun yang sebagainya. Yaps di tanah jawa nasi ini disebut "Nasi Tumpeng". Nasi yang selalu ada saat acara syukuran di jawa. Penyajian dari dari nasi ini pun tidak boleh  sembarangan, karena di anggap membawa kesejahteraan dan hidup damai, katanya. Selain rasa yang enak Nasi tumpeng sudah menjadi warisan turun-temurun yang masih dipertahankan sampai sekarang. Malahan Gan Nasi kuning ini sudah menjadi makanan sehari-hari buat saya, Haha (tiap hari makan nasi Kuning di si mpok, tapi tidak kayak nasi Tumpeng yang banyak lauk pauknya, ini mah nasi tumpeng biasa cuman nasi kuning, di beri telor ama tempe doang, dengan harga cuman 4000 perak, di tempat saya sudah bisa nyicipin Nasi kuning, di tempat agan masih adakah?)

Kembali lagi ke pembahasan, Tidak diketahui sejak kapan nasi tumpeng ini dibuat. dilihat dari keberadaannya (menurut saya, bila ada salah jangan malu untuk mengoreksi) nasi tumpeng tampaknya telah menjadi simbol persembahan sejak zaman dahulu. Di lihat dari bentuknya yang kerucut, seperti bentuk gunung dapat dikatakan sebagai gambaran gunung yang dahulu di percaya sebagai tempat peristirahatan para arwah nenek moyang. Tak lama setelah itu (katanya) setelah Masyarakat Jawa mulai menganut Agama Hindu, Nasi Tumpeng pun dikaitkan dengan Gunung Semeru di Jawa Timur (Agama Hindu menganggap Gunung Semeru sebagai tempat para Dewa berada).

Tak hanya pada saat Agama hindu saja, saat Agama Islam masuk pun, filosofi tumpeng masih berlanjut, dan dikembangkan sesuai dengan filosofi Jawa. Sampai sekarang ini masih bertahan dan selalu ada pada saat hari-hari perayaan, seperti Maulid Nabi, Rebo kasan, dan Sebagainya. Secara umum katanya Nasi tumpeng melambangkan, harapan, kesehatan, kesejahteraan, dan persembahan untuk Tuhan.Cabai merah dan bawang merah biasanya selalu ada pada hidangan yang satu ini, dan selalu di tusukkkan di pucuk tumpeng sebagai permohonan agar cepat di kabulkan.

Pada Zaman dahulu, sesepuh yang memimpin doa selamat biasanya menjelaskan arti yang terkandung dibalik nasi tumpeng. Setelah itu puncak tumpeng di potong sebagai Pancer. Bagian tersebut lalu di potong menjadi empat, yang melambangkan unsur alam dalam diri manusia.

Adapun makna-makan yang tersirat dari empat unsur tersebut adalah, Air yang melambangkan sifat sejuk dan tidak sombong, Api yang melambangkan semangat bagi orang lain, udara melambangkan tidak pilih kasih, dan Tanah sebagai Lambang hidup sabar dan menerima.

Penyajian Nasi tumpeng akan dianggap tak lengkap tanpa lauk pauk_nya, secara tradisional setidaknya ada 7 laut yang disajikan, dan semua lauk pauk tersebut juga mengandung makna yang tak kalah penting, mau tahu ? silahkan lanjutkan membaca. Angka Tujuh diartikan menjadi pitu, dalam bahasa jawa yang melambangkan pertolongan. Klubunan biasanya terbuat dari bayam (adem ayem), tauge (kesuburan, kemakmuran,hidup mudah), kacang panjang (umur panjang), kangkung (fleksibel dan mudah beradaptasi), lodeh keluwih melambangkan harapan, kemakmuran dan kaya dalam hal material serta pengetahuan.

Ayam jago satu ekor dimasak dengan bumbu kuning lalu diberi santan sebagai lambang menyembah Tuhan dengan utuh dan melepaskan sifat sombong manusia. Ikan juga tak lupa masuk dalam sajian pendamping tumpeng, biasanya yang dimasukkan adalah ikan lele (lambang ketabahan dan keuletan) dan ikan teri (simbol kerukunan).

Telur harus disajikan utuh, bukan diolah menjadi dadar karena menyimbolkan segala tindakan harus dibuat sesuai rencana yang matang dan manusia mempunyai derajat sama di mata Tuhan. Umbi- umbian tidak boleh absen karena merepresentasikan kesederhanaan dan tidak sombong. Satu nampan jajanan pasar pun disajikan agar sang empunya hajatan mempunyai banyak teman.

Yosh, terlepas dari itu semua (ada yang menganggap nasi tumpeng sebagai persembahan atau apa lah) tak lepas dari bentuk syukur kita kepada Tuhan yang telah memberikan kenikmatan yang tiada henti, Agama islam selalu menghormati budaya dari setiap kaum, karenanya Tumpeng buat orang Jawa sudah menjadi warian turun temurun yang tetap dilakukan sampai sekarang. 

Semoga Nasi tumpeng tidak hilang, dan masih berlanjut sampai waktu yang akan datang, Amin......

Tag : 
Tentang Nasi Tumpeng, Makna nasi tumpeng, Pembuatan nasi Tumpeng, enaknya Nasi Tumpeng 

No comments:

Powered by Blogger.